Pages

01 September 2010

Kerana Semangkuk Laksa

Pada malam itu, Ayu bertengkar dengan ibunya.
Kerana sangat marah, Ayu meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Ketika berjalan di suatu jalan, ia baru sedar bahwa dia langsung tdk membawa duit.
Setelah penat berjalan dia ternampak sebuah warung menjual laksa dan dia mencium harumnya bau laksa itu.
Dia teringin sekali memesan semangkuk laksa, tetapi dia takda duit. Pemilik warung melihat Ayu berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu menghampiri ayu dan berkata :

“Adik nak laksa ka?”

” Ya, tetapi, saya takda duit”
jawab Ayu dengan malu-malu.

“Tak apa hari ni makcik belanja.
Pi lah duduk dulu, sat gi makcik buatkan”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu menghantarkan semangkuk laksa.
Ayu segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.

“Ada apa anak?” Tanya si pemilik kedai.

“takda apa-apa, saya hanya terharu" jawab Ayu sambil mengeringkan air matanya. sambil terkenang
, seorang yang baru saya kenal pun memberi saya semangkuk laksa, tetapi… ibu saya sendiri, setelah bertengkar dengan saya, menghalau saya dari rumah dan mengatakan kepada saya agar jangan kembali lagi ke rumah.

“Makcik, seorang yang baru saya kenal, tetapi begitu peduli dengan saya dibandingkan dengan ibu kandung saya sendiri” katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ayu, menarik nafas panjang dan berkata :

“Anak mengapa kau berpikir macam itu? Renungkanlah hal ini, makcik hanya memberimu semangkuk laksa dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak laksa dan nasi utukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”

Ayu terhenyak mendengar hal tersebut.

"Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk laksa dr org yg baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena perkara kecil, aku bertengkar dengannya."

Ayu, segera menghabiskan laksanya, lalu ia mnguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.
Ketika berjalan ke rumah, dia memikirkan kata-kata yg harus diucapkan kpd ibunya.
Bila sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan Ayu, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah :

“Ayu kau sudah pulang, cepat masuklah, mak telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi sejuk jika kau tdk memakannya sekarang”

Pada saat itu Ayu tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.


P / S : " Pada sesuatu ketika, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita."

No comments: